Selasa, 28 April 2009

Tentang kotaku


Rabu, 29 April 2009

Ini kisah bercerita tentang sebuah kota kecil yang berada di provinsi Jawa Tengah. Kota kecil yang beriman tentunya. Benar sekali kota yang dimaksudkan adalah kota Salatiga. Kota yang ada sejak tahun 750 masehi ini merupakan kota kecil yang berada di antara kota-kota besar seperti Semarang-Solo-Jogja. Aku dilahirkan di kota kecil ini, dan aku merasa bangga dapat tumbuh di kota ini. mengukir banyak cerita, melahirkan suatu pengalaman yang luar biasa. Mengenyang pendidikan selalu di kotaku tercinta ini. Hati Beriman, itulah sebutan yang sering di ucapkan. Memang benar, Salatiga memiliki masyarakat yang memiliki iman kecuali mereka yang tidak beriman. 5 Agama ada disini dengan hidup saling berdampingan, tanpa harus bertikai. Kami senantiasa menjunjung rasa solidaritas yang tinggi. Kota kecil yang memiliki hawa sejuk ini berada di sekitar lereng gunung merbabu yang begitu menawan. Menjadi masyarakat asli Salatiga merupakan kebanggaan tersendiri bagiku. Suasana yang teramat indah saat malam hari di sinari oleh lampu-lampu kota, bersama dengan kabut tipis yang selalu menyelimuti kota ini. Itulah suasana yang selalu aku nikmati kala masih menjadi anak-anak. Aku juga rindu dengan suasana pasar pagi di jalan Jendral Sudirman, aroma sayuran, buah-buahan serta barang dagangan yang lainnya, disertai dengan bising suara saling tawar menawar.

Sekarang jaman semakin gak jelas. Global warming membuat semua berubah. Salatiga yang dulunya berhawa sejuk kini tak lagi seperti itu. Panas (seperti saat ini. Menulis sambil buka baju, nyumet kipas angin)!! Belum lagi pohon-pohon yang mulai di tebangi karena usia yang semakin tua. Entah kapan akan bertumbuh lagi. Semoga Salatiga ku dapat seperti dulu lagi.

"Kota kecil yang beriman, hawa sejuk hati nyaman.
sungguh indah pemandangan di lereng merbabu yang menawan.."

selarik syair dari sebuah lagu yang ada di salatiga dengan judul "Salatiga"..
(apabila ternyata ada yang salah tentang lagu itu, saya minta maaf buat penciptanya..)


Salatiga kotaku..

Minggu, 26 April 2009

Edelweis



Senin, 27 April 2009

Ini tulisan tentang suatu spesies yang bisa dikatakan sebagai spesies yang langka, lebih tepatnya tanaman yang langka. "Anaphalis Javanica" itulah nama tanaman tersebut, atau kita lebih sering menyebutnya dengan nama Edelweis. Tidak di semua tempat dia dapat menumbuhkan dirinya. Hanya pada ketinggian di atas dari kurang lebih 2700mdpl (namun untuk tepatnya berapa aku tidak tau). Sehingga biasanya tumbuh di daerah-daerah pegunungan. Dan itu sebabnya pula mengapa bisa dikatakan sebagai tanaman yang langka. Namun tanaman spesies ini memiliki beragam warna, ada putih (yang lebih mendominasi), biru, ungu, kuning, dan mungkin masih ada yang lain lagi. Edelweis juga terkenal sebagai bunga abadi. Kemampuan bertahan di tanah yang tandus dalam jangka waktu yang cukup lama (mungkin itu alasan mengapa menjadi bunga abadi). Selain itu tanaman ini mampu tumbuh hingga ketinggian lebih dari 5 meter. Namun teramat tragis nasib mereka yang tumbuh di sekitar jalur setapak atau jalur pendakian, mengapa?? karena itulah sasaran empuk bagi para pendaki untuk mendapatkan edelweis. Maka kita jarang melihat tanaman ini yang tumbuh di daerah sekitar jalur pendakian. Dan ternyata dapat disimpulkan bahwa tidak hanya serangga saja yang tertarik pada tanaman ini. Manusiapun juga memiliki hasrat untuk memilikinya. Dengan tujuan yang macam-macam pula. Ada sebagai lambang cinta abadi mereka (diberikan pada kekasihnya), sebagai kenang-kenangan, dan sebagainya.
Saat menyusuri sebuah puncak gunung. Aku bisa melihat bentangan luas dari kumpulan edelweis sungguh sangat indah. Dan sempat berpikir apakah kehidupan mereka akan senantiasa ada? dengan situasi alam yang semakin amburadul, dan apakah mereka akan tetap berkembang bila tingkah manusia yang iseng selalu ada?? Hari ini tulisan ini tercipta ditemani dengan tembang lawas dari titiek puspa, dan juga ditemani 1 kotak minuman sari kacang ijo, semoga tulisan ini dapat dinikmati pula bagi para pembaca.
Aku merindukanmu edelweis!!





Jumat, 24 April 2009

Tentang seseorang

Hari itu diawali oleh pagi yang indah, mataharipun semangata untuk beraksi. Tak kusangka-sangka saat itu aku bertemu seorang gadis, berawal dari senyumannya ku beranikan diri memperkenalkan diriku kepadanya. Tarikan nafas semakin terdengar oleh telingaku sendiri, detak jantung yang semakin kencang bagai naik andong dapat kurasakan. huufff, akhirnya aku dapat berjabatan tangan dengan dia. Suatu suasana yang bahagia saat itu. Anggap saja namanya "AP" Kami berteman dan aku merasa dia adalah seorang beda dengan yang lain yang aku kenal. Hari demi hari sejak saat perkenalan telah berlalu, kami berjalan senantiasa mejadi sebuah teman. Waktu slalu berjalan tanpa mengenal lelah. Situasi juga selalu berubah. Kami berteman begitu akrab, bermain bersama, membuat cerita yang beraneka ragam. hingga suatu hari yang kacau, ku membuat sebuah kesalahan yaitu yang merasa tak cukup untuk mengagumi dirinya. Hingga saat itu dia semakin jauh dariku. Bagiku dia adalah seorang yang luar biasa, semangat, dan spesial. Saat ini kami kembali dekat seperti dahulu. Dan ku harap kita selalu dekat. Dia yang dewasa membawa kenyamanan di dalam hidup ini. Seorang wanita yang memiliki keberanian, ceria, serta cerdas. Pernah suatu saat, situasiku yang down dia mampu membuatku sedikit merasa lebih baik dan tidak berada di situasi terpuruk. Bagai sesosok "angel" di hadir dalam hidupku. Kini tinggal harapanlah yang mampu untuk berbicara dan mengungkapkan bila aku mencintai dirinya.

Minggu, 19 April 2009

Journey to Merbabu (2)





Minggu, 12 April 2009 (hari ke-2 pendakian)

Kami tertidur dengan pulas guna memperoleh tenaga kembali. Aku terbangun sekitar jam 4.30. Aku mencoba membangunkan teman-teman yang lain untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju ke puncak. Namun tak ada yang menggubris, sial banget aku. Maka aku kembali melanjutkan lelapku. 1 jam kemudian Wowon bangun untuk sembahyang, aku juga bangun karena merasa perutku ada sedikit masalah. "Mencoba merasakan 'peper' digunung ah" batinku. dan ku lakukanlah, dengan persediaan air 1,5 liter, tisu yg cukup banyak. Jam menunjukkan jam 6 kurang 15 menitan. Kami memutuskan untuk melanjutkan ke puncak. Sekitar 15 menit kami bongkar tenda, dan packing. Akhirnya sekitar jam 6 kami sudah siap dan mempersiapkan perjalanan kami. Kami awali perjalanan itu dengan doa kami masing-masing. Perjalanan kami mulai dengan track yang sedikit landai. Dan ketika menuju jembatan setan kami dihadapkan oleh track yang mulai curam. perlahan namun pasti Aku melangkah di belakang sendiri. Tak tau apa yang terjadi pada teman-teman. Mereka ada jauh di depanku. Tidak lama aku mendengar suara Jemblinx memanggil namaku. oh, ternyata mereka break di atasku. Segera aku menyusul mereka dan break. Kami kembali berjalan, pertigaan lebih dekat. Namun track yang kami lalui semakin terjal saja. Sangat melelahkan bagi kami, tapi kami berprinsip puncak semakin dekat. Kami terus berjalan hingga singkat cerita kami sampai di pertigaan. kami lebih memilih puncak kenteng 9 dan triangulasi dan meninggalkan puncak syarif. Kami berbelok ke arah kanan. berjalan penuh semangat, setelah melewati sebuat bukit. di depan kami ada rombongan lain. setelah kami berhasil mensejajarkan diri dengan mereka, ternyata mereka dari UNES. Ada beberapa wanita di dalam regu mereka. Kami sampai di puncak bersama dengan rombongan tersebut. Bahkan kami sempat berfoto bersama dengan mereka. Luar biasa perjalanan yang kami tempuh. "Aku beruntung bisa merasakan hal seperti ini" batinku. Setibanya kami di kentheng 9 kami berfoto-foto ria. Dan tak ingin ketinggalan, kami juga berjalan menuju puncak paling tinggi yaitu triangulasi (tidak jauh dari kentheng 9). Kami kembali berfoto-foto ria. Bagi Jemblinx, Wowon, Ilham ini adalah kali pertama mereka mendaki, dan langsung sampai di puncak. mencapai puncak ini kami harus climbing, harus merangkak perlahan dan sangat extrim. Jam menunjukkan pukul 9 pagi, kami harus pulang menuju ke rumah kami masing-masing. Kami mulai berjalan menuruni gunung merbabu, tidak lupa aku membawa batu dari puncak tersebut. Mulai kami menuruni dengan hati-hati. Persediaan air kami tinggal 2 botol, maka kami harus hemat. Menuruni gunung lebih sulit dari pada mendakinya. Ini terbukti ketika salah satu dari kami yang takut akan ketinggian. kami harus pelan-pelan. Akhirnya kami sampai di pertigaan, "syarif sisan yo pli?" Jemblinx menawarkan padaku. "wah kawanen (kesiangan) bos, next time ajah" jawabku. Karena memang hari semakin siang, serta perbekalan kami sudah tipis. Kami kembali berjalan turun, Wowon meminta untuk break. Kami break di puncak 4, dan dari situ kami tersusul dari rombongan UNES. Tak mau kalah, kami berjalan beriringan dengan mereka. Tidak terasa kami sampai di tower, namun sebelumnya kami berpisah dengan dengan rombongan UNES di pertigaan bawah. Jalur kami berbeda dengan yang ditempuh oleh rombongan UNES. Mereka memakai jalur selatan. Kembali ke kubu kami, kami break di tower cukup lama saat itu. Melihat Wowon yang terlalu lelah. Setelah merasa cukup Aku mulai berjalan turun. Diikuti Jemblinx, Ilham,Wowon. Sampailah Aku di watu gubuk, tak lama Jemblinx datang sambil bilang Dia sempat terjatuh. Selang beberapa menit Ilham dan Wowon datang dengan wajah yang lemes. Diputuskan saat itu kami untuk membuat makanan, karena memang kami belum makan dari pagi tadi. Aku buka kompor bawaanku berserta gasnya. Kami buat mie instan serta membuat kopi panas. Selesai makan kami bersiap untuk lanjut, tapi sebelumnya kami mendokumentasikan diri di watu gubuk. Kami selesai dan akan lanjut, sial bagiku! sepatuku jebol, terpaksa aku turun dengan dengan kaki tanpa alas. Kami jalan, Pos demi pos kami singgahi untuk break. Akhirnya kami sampai di Pending, kami melepas rasa gerah kami. dengan mencuci muka kami, dan juga melepas dahaga kami. Cuaca sedikit tidak bersahabat, suasana mendung menghiasi langit diatas kami. Aku kembali repacking dengan format supaya isi carier ku tidak basah. Kembali sial bagiku, Hujan tidak jadi turun menjatuhi kami. Tidak lama kemudian kami tiba di base camp. Rasanya sungguh melelahkan, namun kami rindu dengan suasana di puncak. Suasana masih berkabut, teman-teman ada di dalam rumah dan aku diluar. Dingin sekali hawanya disana saat itu. Waktu menunjukkan jam 3 sore, kami segera melaporkan diri ke pos pendataan dan kemudian pergi meninggalkan tekelan untuk pulang menuju salatiga. Sebelumnya kami berjalan dahulu untuk sampai di jalan raya untuk mendapatkan bus. 1 jam lebih kami berjalan menuju jalan raya kopeng-salatiga. Dan sekitar jam 4 lebij kami baru dapat menumpangi seonggok bus dengan membayar 4000 rupiah tiap orang. Sampailah kami di pasar sapi. Kini dari Pasar sapi hanya Aku dan Daniel saja. Kami mampir dulu di Wijek untuk membeli minuman. Jam 6 sore kurang 15 menit kembali jalan pulang menuju jalan diponegoro 55. Yang adalah tempat tinggalku. Sampailah aku, dan Daniel pulang ke rumahnya sendiri. Dengan demikian selesai lah cerita petualangan ku. Pengalaman ini adalah pengalaman yang paling gila yang pernah ku alami. Lain waktu aku akan kembali membuat cerita petualang yang baru.


Untuk teman-teman lain yang dulu akan ikut namun tidak jadi, "sayang sekali kalian tidak dapat bergabung bersama dengan kami"

kami yang menjalani:
Kristian Q-PLie N'CruSZ13
Daniel "Jemblinx"
Artwin "Wowon"
Ilham "Bothak"


Sabtu, 18 April 2009

Journey to Merbabu



Sabtu, 11 April 2009 (hari pertama pendakian kami)

Hari itu Aku,Daniel,Ilham,Artwin beranjak dari peraduan kota Salatiga, dan akan melakukan pendakian ke gunung merbabu. Perjalanan kami dimulai dari jl. Kartini no 34 yang adalah SMA 3 mantan SMA kami. Kami berjalan menuju ke Pasar sapi untuk mencari transportasi menuju ke umbul 9. Sesampainya di pasar sapi akhirnya kami menaiki sebuah bus kecil untuk mencapai tujuan awal kami. Di dalam bus tersebut kami juga bersama dengan seorang tua yang berjualan tape, dengan berkode-kode ria dengan Wowon, akhirnya kami membeli tape 2000 rupiah untuk bekal kami. Kami telah tiba di umbul 9, kami tidak berjalan menuju base camp. Wowon secara cerdik menyetop truk untuk kami menebeng. karena memang tujuannya sama. 3 kali truk tersebut macet, gara-gara tidak kuat dengan medan yang dilalui. jam 3 sore, kami menginjakkan kaki di tekelan, base camp pendakian merbabu. Aku mencoba cheking perlengkapan, yang lain mengisi perut. jam menunjukkan pukul 4 sore, Aku mendatakan diri di pos pendataan. Selesai kami mulai pendakian kami, tidak lupa diawali dengan doa kami masing-masing. Tujuan kami awal adalah sampai di Pending pos bayangan 1 dan juga tempat sumber air. kami istirahat sejenak ditempat tersebut. Kemudian kami kembali lanjut, hingga maghrib menjelang kami break. Sekalian memberi kesempatan Wowon dan Bothak (Ilham) untuk sembahyang. maghrib telah usai. Kami kembali berjalan dan aku di percaya untuk menjadi di depan. kami berjalan secara santai, pelan namun pasti. Pos bayangan demi pos bayangan kami lalui, hingga kami tiba di pos 1 alias gumuk menthul sekitar jam 8 malam. Disana kami bertemu dengan rombongan dari Semarang, yang membangun camp di pos 1 tersebut. Mereka sempat tersesat karena salah mengambil jalan ketika di pending. 30 menit kemudian kami kembali berjalan menuju pos 2. Tidak lama kami tiba di pos 2, dan membuka sedikit perbekalan kami. Membuat kopi panas bersama tape yang kami beli tadi, dan mempersiapkan medan menuju pos 3 yang begitu terjal. Sambil mendengarkan tembang-tembang kenangan serta lagu-lagu nasional, kami telah mengakhiri track yang hebat. Sampailah kami di pos 3/puncak 1/watu gubuk sekitar jam 11 malam. Malam itu agak mendung dan berkabut pemandangan kota-kota dibawah kami yang penuh dengan intrik, lebih sering tertutup awan. Kami kembali berjalan menuju Pos 4 atau hampir tengah malam kami sampai di tower. Beh, perjalanan yang luar biasa bersama mereka. Setelah bermusyawarah, kami memutuskan membangun camp di puncak 3.Kami makan malam dan membuat kopi panas, dan akhirnya tidur untuk memulihkan stamina kami, dan melanjutkan perjalanan ke puncak minggu pagi. Perjalanan singkat hari sabtu berakhir disini dengan cerita yang gila, dan luar biasa.

Rabu, 15 April 2009

tempat lahir para koruptor?


Pemilu sudah terlewatkan hampir 1 minggu. Hasil dari pemilu telah dapat kita lihat di media-media masa walaupun belum hasil yang akhir. Yang ingin di singgung dalam tulisan ini bukanlah siapa dan partai apa yang memenangkan pemilu. Namun fenomena apa yang terjadi setelah suatu event yang mereka sebut pesta demokrasi. Yang terjadi adalah banyak sekali para caleg yang dulu semangat berkata-kata, membuat janji. Sekarang menjadi gila karena tidak terpilih/ kalah dalam jumlah suara sehingga mereka tidak masuk. "apa yang membuata mereka menjadi depresi?". Mereka yang depresi adalah mereka yang telah mengeluarkan banyak biaya untuk kampanye. Dan kini tidak tau bagaimana harus mengembalikan modal tersebut. Untung saja mereka tidak terpilih!! namun sekarang menjadi peringatan bagi kita semua, mereka yang telah terpilih juga mengeluarkan banyak biaya untuk berkampanye, sekarang mereka berkonsentrasi bagaimana cara menutup modal serta utang ketika berkampanye?? tidak menutup kemungkinan akan timbul sesuatu yang disebut dengan KORUPSI. Inikah hasil dari pesta demokrasi di tanah air tercinta ini? hanyalah sarana melahirkan para koruptor-koruptor baru?! Semoga yang menjadi tulisan ini tidak akan menjadi nyata.

Bravo INDONESIA!!!

(maaf apabila gambar tidak sesuai dengan tulisan)

Rabu, 01 April 2009

Lama tak kesini

Lama banget nih akika kagak menulis di web ini.. lupa klu aku punya website.. hahaha.. sekali-kali gaya ah.. banyak sekali cerita yang kulalui.. saat mehadang badai, saat aku lapar, saat girang, saat gila, saat apa aja dah.. tapi pada intinya sebenarnya berjalan seperti biasanya ajah.. bangun tidur, sekolah, makan, ngrasani orang lain.. hahahaha...

hari hari ini aku selalu inget dengan seseorang idolaku.. seorang yang selalu menjadi harapan bagi kehidupan ku.. aku semakin mbuh menghadapi uripku ini.. tapi mending di buat gampang aja lah.. selama masih bisa mendaki gunung kenapa harus khawatir??? hahaha, apa hubungane coba?? tanggal 11 april akika ada rencana naik gunung lagi ama teman2 SMA dulu.. jadi gak sabar nunggu, pengen cepet-cepet.. pengene tanggal 9 april, pengen menghindar dari pemilu yang isinya penuh dengan ke bohongan.. tapi karena aku cinta INDONESIA tetep ikut pemilu aja dah.. semoga pandangan ku tentang kebusukan politik tidak benar, sehingga INDONESIA semakin lebih baik..

bentar lagi aku kembali menjalani hidup yang luar biasa.. semoga semua berjalan dengan penuh tantangan.. salam merdeka, bravo INDONESIA...